Surabayatoday.id, Surabaya – Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya sudah lebih dari seminggu. Namun realisasi pelaksanaan PSBB dinilai belum efektif.
Ketua PCNU Kota Surabaya, Muhibbin Zuhri mengatakan salah satu ukuran pelaksanaan PSBB itu adalah masih banyak warga yang tidak di rumah saja. Sebaliknya, warga banyak yang tetap beraktivitas dan berada di jalan.
“Jalan raya masih ramai dibandingkan sebelum pelaksanaan PSBB. Itu artinya dari segi masyarakatnya sendiri kurang taat. Mungkin mereka tidak betah berada di rumah,” ungkap Muhibbin Zuhri, Kamis (8/5) sore.
Hal ini disampaikannya usai acara refleksi 10 hari PSBB di kantor PCNU Surabaya dan launching lumbung ketahanan pangan. Menurutnya, efektif atau tidak PSBB memang bisa disebabkan banyak faktor.
Selain kesadaran masyarakat kurang, faktor lain juga bisa disebabkan karena faktor kurang tegasnya tim keamanan untuk menindak masyarakat yang melanggar. “Akhirnya masyarakatnya menyepelekan. Jadi ke depanya ada tindakan yang lebih tegas, bukan berarti meneror masyarakat tapi ini untuk kebaikan masyarakat juga,” terang Muhibbin Zuhri.
Di sisi lain, terkait kepedulian terhadap warga yang terdampak Covid-19, PCNU Kota Surabaya menggelar Lumbung Ketahanan Pangan, dengan tema “Gerakan Suroboyo Wareg Berkah”. Muhibbin Zuhri menyatakan jangan sampai di bulan puasa ada warga yang tidak bisa makan karena terdampak covid-19.
“Apalagi sekarang sedang diberlakukan PSBB,” ungkap Muhibbin.
Ia menjelaskan, ada tiga hal yang akan dilakukan dalam progam lumbung pangan ketahanan PCNU ini. Pertama, memberikan makan dan sekaligus menggerakan perekonomian di bawah dengan cara membuat dapur umum.
“Tapi jangan dibayangkan dapur umum kayak tentara ya. Jadi kita nanti akan menggerakan ibu – ibu muslimah yang berada di kampung-kampung untuk masak yang kemudian akan diantar ke tetangga yang sudah kita data,” ujarnya.
Tahap yang ke-2, lanjutnya, dengan mengadakan pasar murah, namun dengan cara membagikan voucher kepada masyarakat yang terdampak dan nanti dapat dibelanjakan di warung – warung meracang saja. Ketiga akan membagikan sembako kepada warga yang berada di perkampungan.
“Semoga dengan adanya bantuan yang kami berikan dapat membuat ketenangan masyarakat dalam menghadapi Covid-19 ini,” jabar Muhibbin Zuhri. (jee)