Surabayatoday.id, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan program Pasar Murah Online Mandiri (Pamor). Hal ini guna menjamin pemenuhan kebutuhan bahan pokok menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri 1441 H.
Program penyediaan dan penjualan sembako murah ini berbasis online dan drive thru. Melalui Pamor ini, diharapkan masyarakat mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan bahan pokok dengan kualitas baik dan harga lebih murah di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), tanpa harus kontak langsung maupun datang ke lokasi sembako murah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan program Pamor ini merupakan hasil kerjasama antara produsen bahan pokok dengan Pemprov Jatim. “Semangat program ini kami ingin mendekatkan akses bahan pokok yang harganya lebih murah dari HET jelang Lebaran,” terang Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (6/5).
Menurut dia, selain itu, lewat program ini produsen sembako bisa menitipkan produk bahan pokoknya untuk dijual lewat Pamor. Jadi sistemnya menyerap dari produsen dan mendekatkan pada konsumen dengan keuntungan harga yang lebih murah.
Pasokan produk yang dijual di Pamor ini berasal dari produsen atau industri bahan pokok yang ada di Jawa Timur. Misalnya untuk gula kristal putih langsung didatangkan dari beberapa pabrik gula. Adapun beberapa produk bahan pokok yang dijual antara lain gula pasir dengan harga Rp 12.500, minyak goreng kemasan 1 liter dengan harga Rp 11.500, minyak goreng kemasan 2 liter dengan harga Rp 22.500, serta beras medium 5 kilogram dengan harga Rp 45.000.
Selain itu di Pamor juga menyediakan beras premium 5 kilogram yang dijual dengan harga Rp 58.000, serta mi instan 1 dus dengan harga Rp 92.875 dan lain-lain.
“Program Pamor ini ada dua cara untuk teknis pembeliannya. Pertama adalah drop point atau metode pesan dan diantar ke titik drop, dan kedua lewat sistem drive thru,” kata Khofifah.
Untuk jalur drop point target penjualannya adalah masyarakat di sentra pemukiman. Jalur pembelian ini bekerja sama dengan RT/RW setempat yang akan berperan sebagai koordinator untuk memesan secara online melalui website http://disperindag.jatimprov.go.id/pamor/.
“Jika masyarakat sudah memesan melalui website tersebut maka barang akan dikirimkan ke sesuai pemesanan di drop point yang sudah disepakati,” imbuh Khofifah.
Jalur yang kedua adalah dengan sistem drive thru. Dengan metode ini pembeli dapat memesan bahan pokok melalui website http://disperindag.jatimprov.go.id/pamor/ kemudian pembeli datang ke outlet Pamor di Disperindag tanpa turun dari kendaraan.
Khusus untuk pembelian sistem drive thru, ada 3 jenis paket sembako yang bisa dibeli masyarakat. Masing-masing paket menyediakan jenis dan varian sembako yang berbeda-beda. Program ini sudah berjalan dan sampai tanggal 4 Mei 2020, transaksi yang dilakukan sudah cukup besar.
Pertama, misalnya untuk komoditas gula pasir, yang sudah terjual ada 2.247 kilogram, minyak goreng 769 liter, beras terjual 711 kilogram dan mi instan 56 karton,” tegas Khofifah.
Sejauh ini pembeli Pamor berasal dari Kota Surabaya dan Sidoarjo. Rencana ke depan Pamor akan dikembangkan ke beberapa daerah di Jawa Timur melalui UPT yang dimiliki oleh Disperindag yaitu itu di Kabupaten Magetan, Kota Malang, Kota Kediri, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Jember, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Pasuruan. (jee)