Surabayatoday.id, Surabaya – Pemkot Surabaya menerima bantuan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo melalui Kementerian Sekretariat Negara RI. Bantuan itu berupa 10 ribu paket sembako dan itu diterima oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (30/4).
Wali Kota Risma menyampaikan pihaknya masih menunggu hasil verifikasi data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang diajukan ke Kementerian Sosial (Kemensos). Daftar itu untuk penerima Bantuan Sosial Tunai. Setidaknya ada sekitar 174.332 Kartu Keluarga (KK) di Kota Pahlawan yang diusulkan pemkot ke Kemensos.
“Mereka yang akan menerima bantuan uang tunai selama tiga bulan itu. Hingga hari ini yang terverifikasi itu sekitar 65.925. Ini verifikasinya terus masih bergerak dan kita tunggu,” kata Risma.
Dijelaskan, hubungan antara bantuan dari Presiden Jokowi dengan Kemensos adalah jika data yang diajukan kepada Kemensos terpenuhi, maka bantuan untuk MBR juga sudah terpenuhi. “Artinya semua MBR mendapatkan bantuan dari Kemensos. Namun saat ini verifikasi data sedang terus bergerak kita tunggu beberapa hari ke depan,” ungkap dia.
Menurutnya, jika semua MBR mendapatkan bantuan dari Kemensos, maka bantuan dari Presiden Jokowi akan dialokasikan kepada masyarakat lain terdampak covid-19 yang belum menerima intervensi apapun dari pemerintah. Misalnya, warga yang kena putus hubungan kerja (PHK), para penjual makanan di sekolah dan berbagai pekerja yang terdampak karena pandemi tersebut.
“Bahkan kemarin ada yang mengusulkan takmir masjid juga. Kita coba data itu,” paparnya.
Namun demikian, Risma memastikan seluruh bantuan yang sudah terkumpul selama ini dari berbagai kalangan akan diberikan bersamaan dengan bantuan yang diterima dari Presiden RI. “Kalau nanti minggu depan kita sudah tahu, nanti bisa kita berikan bantuan ini terutama yang terdampak dari adanya covid-19.” imbuhnya.
Di sisi lain, Risma menyampaikan keinginan untuk meminta reagen swab kepada pemerintah pusat. Reagen swab itu rencananya untuk 2 ribu pasien dan 5 ribu untuk tenaga kesehatan (nakes).
Risma menyatakan sudah menghubungi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diberikan reagen tes swab. Pasalnya, banyak warga Surabaya yang berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang belum dilakukan tes.
“Bahkan ada yang dirawat inap beberapa minggu belum dilakukan swab tes,” jelasnya.
Senanda dengan itu, Kepala Bagian Dana Operasional dan Bantuan Presiden, Sekretariat Presiden Republik Indonesia, Helmi Agustian menjelaskan, bantuan 10 ribu paket sembako itu tidak langsung datang melainkan secara bertahap. Menurut dia, setiap hari bantuan itu tiba di Kota Pahlawan sekitar seribu sampai dua ribu paket.
“Per hari pengepakan itu maksimal dua ribu paket. Bisa diperkirakan tibanya paket sembako keseluruhan hari senin atau selasa depan,” katanya.
Adapun isi dalam satu paket sembako itu di antaranya, minyak goreng satu liter, gula putih satu kilogram dan satu kotak teh celup. “Ini serentak dilakukan di empat kota. Surabaya, Bandung, Jogja dan Semarang,” jelasnya. (jee)