Surabayatoday.id, Surabaya – Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan di hari kedua pelaksanaan PSBB, penyemprotan disinfektan juga masih tetap dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya. Penyemprotan difokuskan pada wilayah yang ditetapkan sebagai zona merah Covid-19.
“Pembagian sembako (CSR) hari ini juga masih berlangsung di Convention Hall ke beberapa kecamatan yang belum,” ungkap dia.
Sedangkan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan OTG (orang tanpa gejala), ODP (orang dalam pemantauan), maupun PDP (pasien dalam pengawasan), juga masih tetap dilakukan. Eddy mengaku, Dinas Kesehatan melalui jajaran di Puskesmas, rutin melakukan pemantauan dan memberikan permakanan kepada mereka.
“Kami dari tim Linmas melalui Kasatgas juga mendekati orang-orang yang terkonfirmasi positif namun rawat jalan, kita komunikasi supaya bisa mereka masuk isolasi atau rawat inap,” paparnya.
Namun, Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya ini menegaskan, komunikasi yang dilakukan jajarannya dengan orang-orang terkonfirmasi positif Covid-19 ini dilakukan melalui sambungan telepon. Jika harus berhadapan langsung, jaraknya juga dibatasi 2 meter dengan menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap.
“Ada yang sudah sembuh dibuktikan dengan hasil negatif, ada yang isolasi mandiri ke tempat khusus,. Jadi mereka secara mandiri sudah mulai sadar untuk bisa membentengi dirinya dan keluarganya dari Covid-19, itu evaluasinya,” jelasnya.
Sementara itu, Eddy juga mengakui, hasil evaluasi lain di lapangan adalah masih ditemukannya beberapa pengendara motor yang berboncengan. Meski dalam Perwali (Peraturan Wali Kota) disebutkan jika dalam satu keluarga atau dengan alamat tinggal yang sama diperbolehkan, namun demikian pihaknya mengimbau masyarakat agar hal itu untuk sementara waktu tidak dilakukan.
“Kita imbau jangan boncengan dulu, physical distancingnya itu harus kita jaga sepenuhnya,” tuturnya.
Di tempat berbeda, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menyampaikan, pelaksanaan PSBB di hari kedua dibanding kemarin, terjadi penurunan aktivitas arus lalu lintas kendaraan. Khususnya yang melintas di posko check point Bundaran Waru.
“Sejak pukul 06.00 WIB tadi pagi, memang dibandingkan hari pertama pelaksanaan PSBB jauh sekali penurunan, tidak hanya di titik Cito (Bundaran Waru), termasuk di 17 titik lain,” kata Irvan saat ditemui di posko check point Bundaran Waru.
Selain itu, Irvan juga mengungkapkan, aktivitas lalu lintas kendaraan juga terjadi penurunan di lokasi posko check point yang berada di exit-exit tol di Kota Surabaya. “Jauh menurun, baik di Cito atau di exit-exit tol juga terjadi penurunan dibandingkan hari pertama kemarin,” katanya.
Menurutnya, turunnya aktivitas kendaraan ini karena masyarakat sudah banyak yang mengetahui informasi terkait penerapan PSBB di Surabaya selama 14 hari. Baik itu warga luar kota maupun warga Surabaya.
“Karena memang masyarakat sudah banyak yang tahu, yang dari arah luar kota, kemudian dari dalam kota pun terinformasi, sehingga mereka menyesuaikan dengan pelaksanaan PSBB,” pungkas dia. (jee)