Surabayatoday.id, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan imbauan agar masyarakat menjaga pola hidup sehat. Untuk menghindari virus corona, Risma juga menyarankan agar orang tidak tersinggung jika ada yang menolak untuk diajak berjabat tangan atau bersalaman.
Namun presiden UCLG Aspac ini menuturkan apabila merasa tidak sehat dan bergejala pneumonia. Seperti, sesak napas, demam, batuk dan pilek, agar segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat.
“Karena itu cari (rumah sakit) yang terdekat. Kenapa? kalau ini sebetulnya kita bisa cepat antisipasi, maka ia juga cepat sembuh. Memang lebih baik itu mencegah,” katanya.
Dari data yang diperoleh Surabayatoday.id, setidaknya ada 44 rumah sakit di Jawa Timur yang menjadi tempat rujukan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Rumah sakit ini dijadikan rujukan perawatan pasien yang terduga terkena virus corona.
Rumah sakit tersebut yakni, RSUD dr Saiful Anwar (Kota Malang), RSUD dr Soedono (Kota Madiun), RSUD Syarifah Ambami Rato Ebo (Bangkalan), RSUD Blambangan (Banyuwangi), RSUD dr R. Sosodoro Djatikoesomo (Bojonegoro), RSUD dr Koesnadi (Bondowoso), RSUD Ibnu Sina (Gresik), RSUD dr Soebandi (Jember), RSUD Kab. Jombang (Jombang), RSUD Kab. Kediri (Kediri), RSUD Mardi Waluyo (Kota Blitar), RS Tk. II dr Soepraoen (Kota Malang), RSU Panti Waluyo Sawahan (Kota Malang), dan RSU Lavalette Malang (Kota Malang).
Selain itu, RSU Katholik Surabaya (Kota Surabaya), RSU Adi Husada Undaan (Kota Surabaya), RSU PHC Surabaya (Kota Surabaya), RSUD Bhakti Dharma Husada (Kota Surabaya), RSI Surabaya Jemursari (Kota Surabaya), RSU Siloam Hospital (Kota Surabaya), RSU Haji Surabaya (Kota Surabaya), RSU Premier Surabaya (Kota Surabaya), RSU Husada Utama Surabaya (Kota Surabaya), RSU Bhayangkara Tk. II HS. Samsoeri Mertojoso (Kota Surabaya), RSU Manyar Medical Center (Kota Surabaya), RSU Manyar Medical Center (Kota Surabaya), RSU Universitas Airlangga (Kota Surabaya), RSU National Hospital (Kota Surabaya), dan RSU Royal Surabaya (Kota Surabaya).
Terdapat pula di RSUD dr Soegiri (Lamongan), RSU Muhammadiyah Lamongan (Lamongan), RSUD dr Haryoto Kab. Lumajang (Lumajang), RSUD Kanjuruhan Kepanjen (Malang), RSU Wava Husada (Malang), RSUD Prov. de Soekandar (Mojokerto), RSUD Nganjuk (Nganjuk), RSUD dr H. Slamet Martodirdjo Pamekasan (Pamekasan), RSUD Bangil (Pasuruan), RSUD dr Harjono S. Kab. Ponorogo (Ponorogo), RSUD Sidoarjo (Sidoarjo), RSI Siti Hajar Sidoarjo (Sidoarjo), RSU Mitra Keluarga Waru (Sidoarjo), RSUD dr. R. Koesma Tuban (Tuban), dan RSUD dr Iskak Tulungagung (Tulungagung).
Mengantisipasi persebaran COVID-19 agar tidak meluas, Risma menyatakan bakal mengundang berbagai elemen masyarakat. Sebab, ia menilai, birus corona ini sudah menjadi permasalahan bersama. Karenanya, untuk melawan virus tersebut harus dilakukan bersama-sama.
“Karena ini adalah masalah bersama, karena siapapun dia, kapanpun dia, bisa saja terkena. Nanti kita buat protokol seperti apa, baik di sekolah, perkantoran, transportasi massal maupun transportasi umum itu nanti seperti apa,” tegasnya.
Selain itu, Risma menerangkan pihaknya melalui jajaran kecamatan dan kelurahan juga terus melakukan sosialisasi langsung ke tempat-tempat ibadah. Ia ingin agar para pengurus masjid rutin menjaga kebersihan, seperti membersihkan karpet untuk tempat salat.
“Saya juga akan turun ke tempat ibadah untuk sosialisasi itu. Kita camat dan lurah sudah turun semuanya untuk sosialisasi agar karpet digulung,” ungkap dia. (jee)