Surabayatoday.id, Surabaya – Meski kasus Virus Corona tidak ditemukan di Surabaya, namun Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik, tapi tetap waspada. Salah satunya yakni dengan menghindari atau meminimalisir daerah kerumunan massa.
“Karena itu untuk sementara CFD ditiadakan,” kata Febria sapaan lekatnya.
Febria menyebut, bahwa menjaga kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun adalah cara yang terpenting dalam mencegah penularan Virus Corona. Selain itu, ketika mengalami batuk diharapkan agar menutup menggunakan tisu atau sapu tangan.
“Hindari menutup dengan menggunakan tangan, tapi yang terpenting adalah tetap menjaga stamina tubuh, istirahat yang cukup dan menghindari stres,” katanya.
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) RSUD dr Soetomo Surabaya, dr. Soedarsono menambahkan, penularan Virus Corona bisa terjadi secara tidak langsung maupun langsung. Contohnya secara tidak langsung yakni ketika seseorang berbicara, maka secara tidak sengaja ia bisa mengeluarkan percikan air liur yang kemudian jatuh ke tempat sekitar.
“Dari air liur yang jatuh tersebut secara tidak sengaja kemudian bisa terpegang oleh orang di sekitar dan orang itu tanpa cuci tangan setelah menyentuhnya,” kata dr. Soedarsono.
Sementara itu, penularan langsung bisa saja terjadi ketika seseorang berbicara dengan jarak dekat dan percikan air liurnya kemudian mengenai orang di sekitarnya. Karena itu kemudian pihaknya mengimbau agar meminimalisir interaksi di tengah-tengah kerumunan massa.
“Nah, kita kan tidak tahu apakah di kerumunan massa itu ada yang sedang sakit atau tidak,” katanya.
Meski demikian, dr Soedarsono juga berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Surabaya agar tak perlu panik dan cemas terhadap Virus Corona. Walaupun di Surabaya tak ditemukan kasus Virus Corona, namun masyarakat juga harus waspada, tapi tetap secara proporsional.
“Memang kenyataan yang selama ini di Surabaya negatif atau tidak ditemukan (Virus Corona),” pungkasnya. (jee)