Surabayatoday.id, Mojokerto – Karate Kyokushin mulai menjadi idola masyarakat. Karate yang menganut prinsip full body contact telah dikukuhkan keberadaannya di Indonesia ini selanjutnya akan berdiri di provinsi-provinsi di Indonesia.
“Hari Ini (9/2) sebagai hari pengukuhan keberadaan karate kyokushin Indonesia,” kata Ketua Dewan Pembina Star of Kyokushin Indonesia, Shihan Dicky Setyawan saat Pengukuhan Pengurus Star Of Kyokushin Indonesia di Trawas, Mojokerto.
Ia mengungkpkan karate ini akan berkembang pesat. Alasannya, karate ini mengandalkan full body contact atau semua serangan lawan langsung mengenai tubuh tanpa pelindung.
Ia menerangkan keberadaan karate ini langsung mendapat respon positif masyarakat, apalagi bagi yang menyukai andrenalin tinggi. Mereka menjadikan kyokoshin karate sebagai pilihan pelatihan bela diri.
“Kami telah berikrar, saya yakin karate kyokushin ini bakal berkembang pesat,” ucapnya.
Dicky mengatakan, karate jenis ini sangat menarik karena tidak ada pelindung. Kyokushin hanya mengenal protector untuk kemaluan.
Hal ini membuat banyak sekali serangan bertubi-tubi masuk ke badan karateka. Ketika pertandingan pun seringkali suara dentuman seiken (kepalan tangan) yang menghantam dada lawan terdengar. Suara itu diperkeras dengan rongga udara pada paru-paru sehingga terdengar makin keras.
Fakata itulah yang membuat nama kyokushin terdengar seram dan mematikan. Hal ini dikarenakan pendirinya, yaitu Grand Master Masutatsu Oyama yang memang melatih dirinya dengan sangat keras dengan menggunakan kerasnya alam sebagai media latihan.
Masutatsu Oyama pun mendirikan kyokushin. “Proses latihan dilakukan secara bertahap,” ujar Dicky.
Latihannya, kata dia, akan melatih teriakan yang memperkuat rongga paru-paru dan urat-urat halus di seluruh badan. Kemudian latihan serangan, baik berupa kumite kosong, ataupun dengan sasaran.
Setelah itu latihan benturan, disusul dengan jual beli serangan dengan 30 persen tenaga. Kemudian barulah kalau warga sudah siap dan mau, warga mulai dilatih kumite. Semua ini sebagai bekal fisik maupun mental agar warga kyokushin siap untuk melangkah ke sistem kumite yang keras. Dan persiapan ini juga membuat warga kyokushin tidak secara brutal menyerang tanpa mengerti tehnik menyerang yang baik dan efektif.
“Jadi kyokushin ini memang memiliki sistem beladiri yang keras, tapi tidak brutal,” paparnya.
Ketua Dewan Pengawas, SS. Eddy Wahyudi menambahkan, sistem kyokushin memang sangat keras. Sehingga jika mengetahui kulit luarnya akan salah persepsi. “Seringkali kita lihat karateka yang hanya menyerang dengan serangan yang kaku dan sangat monoton. Pukul, pukul, tendang. Pukul, pukul, tendang. Teknik yang benar adalah melancarkan serangan dengan efektif, dan tidak asal obral serangan,” katanya.
Eddy mengatakan, ada banyak alasan karateka lebih suka memukul daripada menendang. Karena berkaitan dengan stamina, karena ketika memukul, bobot tubuh yang harus digerakkan hanyalah lengan, sedangkan jika tendangan, maka yang harus digerakkan adalah seluruh kaki dan sedikit badan.
Tenaga untuk melakukan tendangan bisa antara 2-4 kali dari pukulan. Kemudian kecepatan serangan dengan tangan lebih baik, karena selain posisi tangan dekat dengan tubuh lawan, karena posisi tangan lebih dekat dengan tubuh lawan dan lebih cepat dilontarkan.
“Jadi ada teknik-teknik yang memang harus diketahui dengan benar,” papar Edy. (jee)