Surabayatoday.id, Surabaya – Pemasangan Weather Information Display (WID) menggandeng BMKG. WID adalah alat berbentuk videotron untuk mendapatkan informasi seputar kondisi cuaca. Dengan alat tersebut, jika cuaca buruk diharapkan nelayan tidak melaut. Jadi alat ini bisa juga disebut sebagai alat pemantau cuaca.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menyampaikan WID sebagai alat deteksi dini atau perkiraan cuaca. “Kita tahun ini memasang tambahan tiga lagi (WID), jadi ada enam WID yang diperuntukkan untuk nelayan sebelum melaut bisa terinfomasi, sehingga sebelum melaut mereka bisa memprediksi cuaca,” kata Irvan.
Keenam WID tersebut, telah terpasang di beberapa titik pesisir Kota Surabaya. Tahun 2018, telah terpasang di Taman Suroboyo (Kelurahan Cumpat, Kecamatan Kedungcowek), Masjid Al Mabrur (Kelurahan Nambangan Perak, Kecamatan Kedungcowek), Tambat Labuh Sontoh (Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo).
Sedangkan di tahun 2019, WID telah terpasang di Sentra Ikan Romokalisari (Jalan Romokalisari, titik kumpul nelayan Tambak Wedi (Jalan Tambak Wedi, Kenjeran), dan titik kumpul nelayan Kalisari (Jalan Kalisari, Mulyorejo).
Irvan menjelaskan, data yang ditampilkan di WID itu, didapatkan dari BMKG Maritim Tanjung Perak. Data tersebut merupakan data realtime yang diupdate setiap harinya dan berisi beberapa informasi.
“Mulai dari suhu, kelembapan udara, cuaca, kecepatan dan arah angin, tinggi gelombang hingga jarak pandang,” lanjutnya.
WID ini, lanjut Irvan, seluruhnya terhubung ke SIUTS (Surabaya Integrated Urban Transport System) Joyoboyo. Ke depan Dishub akan bekerjasama dengan BMKG untuk bisa terkoneksi dengan Early Warning System bila ada tsunami atau cuaca buruk lainnya.
“Kita sedang berkoordinasi untuk mengajukan,” katanya.
Di sisi lain, Irvan mengatakan Pemkot Surabaya juga menggandeng Basarnas dan Polairud. Hal ini untuk mengingatkan kepada nelayan tentang pentingnya alat-alat keselamatan, termasuk informasi cuaca sebelum melaut. (Jee)