Surabayatoday.id, Surabaya – Menghadapi cuaca ekstrem, Pemkot Surabaya menyiapkan tujuh posko yang tersebar di berbagai titik. Di dalam posko tersebut, nantinya akan difasilitas lengkap dokter, perawat, petugas Linmas, PMK dan ambulance. Semua itu disiapkan agar menjadi jujukan pertama jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu.
“Kami juga siapkan genset, perahu karet, pelampung, tenda, lengkap. Nanti akan kami infokan lokasi-lokasinya,” jelas Wali Kota Surabaya Tri Tismaharini.
Bahkan, kata dia, Pemkot Surabaya juga akan memasang alat berupa kamera dan layar untuk memonitor cuaca, terutama daerah yang berdekatan dengan pesisir laut. Warga akan diajarkan untuk membaca keadaan air melalui alat tersebut.
“Jadi warga juga bisa ikut memantau. Kami letakkan alatnya di Balai RW,” katanya.
Saat ini, Risma telah mengistruksikan kepada jajarannya untuk mensosialisasikan kepada para nelayan agar tidak melaut sampai kondisi cuaca stabil. Selama nelayan tidak bekerja, pihaknya memastikan telah menyiapkan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari mereka, seperti beras.
“Saya perintahkan seluruh pintu air ditutup. Para nelayan jangan melaut dahulu. Sudah saya siapkan gudang makanan yang pasti ada beras di Bulog. Jadi kita bisa bantu selama mereka tidak bekerja,” ujarnya.
Wali Kota Risma juga akan membuat surat edaran di sekolah agar saat jam sekolah anak-anak dilarang untuk bermain di halaman atau pun keluar kelas. Apalagi, saat terjadi angin kencang dan hujan. Mereka wajib berada di kelas dan para guru tetap mendampingi.
“Nanti ada surat edaran, untuk sekolah supaya anak-anak tidak keluar dari halaman sebelum jam pulang sekolah. Tidak ada anak yang bermain di luar,” tegasnya. (Jee)