Surabayatoday.id. Surabaya – Sejak 30 Desember 2019, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaksanakan ibadah umrah. Hari ini Khofiffah dijadwalkan datang dari Tanah Suci.
Begitu tiba, Khofifah bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bakal langsung melakukan peninjauan terhadap penanganan bencana. Ada dua tempat yang akan dikunjungi, di Kabupaten Mojokerto dan Gresik.
Plt Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan gubernur memerintahkan via pesan singkat agar tiba di tanah air langsung ke lapangan. Khofifah ingin melihat kondisi secara langsung berdasarkan laporan dari para kepala OPD terkait kondisi di beberapa daerah.
“Ibu Gubernur melalui pesan singkat menyampaikan bahwa beliau tiba di Juanda akan ke pintu dam Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto yang jebol beberapa waktu yang lalu,” ujarnya.
Dijelaskan, empat pintu dari enam pintu dam Kedunggempol di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jumat (27/12) lalu jebol. Empat pintu jebol tersebut karena terseret tanaman enceng gondok akibat debit air Kali Sadar meningkat. Namun tidak ada korban jiwa atas kejadian itu.
Selanjutnya, rombongan mantan Mensos RI ini melanjutkan peninjauan ke lokasi banjir luapan yang diakibatkan meluapnya Kali Lamong. Menurut Aries, ada dua desa di Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, terendam banjir, Selasa (7/1).
Dampaknya pada Desa Pulorejo Dusun Klanting terdapat sejumlah 2 rumah warga tergenang 20-30 cm, persawahan tergenang 20 hektare. Untuk Desa Banyulegi Dusun Balong terdapat genangan sekitar 20-25 cm pada jalan lingkungan, genangan sekitar 10-20 cm pada 12 rumah warga, dan persawahan tergenang seluas 25 Ha.
Berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, wilayah hulu Kali Lamong diguyur hujan lebat selama dua hari berturut-turut.
“Ibu Gubernur menginginkan bahwa langkah langkah yang dilakukan oleh Tim Penanggulangan Bencana Pemprov Jatim masif dan terencana untuk mengantisipasi hal-hal yang sifatnya butuh penanganan cepat,” pungkasnya. (Jee)