Surabayatoday.id, Mojokerto – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan penanganan banjir di Mojokerto dan Gresik akan diantisipasi dengan.pembuatan tanghul. Dikatakan, pihaknya telah mengkomunikasikan terkait pembuatan tanggul Kali Lamong kepada Menteri PUPR dan Pemkab Gresik.
Bahkan, pada Perpres No. 80 Tahun 2019 pembangunan tanggul juga telah masuk dalam rencana prioritas, salah satunya tanggul Kali Lamong. Serta, pada lampiran Perpres telah disebutkan pembiayaan tanggul ini nantinya akan menggunakan APBN dengan anggaran sekitar Rp 1,1 triliun.
“Untuk pembangunan tanggul ini telah dianggarkan sekitar Rp 1,1 triliun pada APBN. Tapi, kami juga akan tetap membutuhkan feasibility study (FS) terupdate untuk mengetahui terkait titik-titik luasan pembangunan tanggul,,” terang gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Namun demikian, lanjut Khofifah, ketika ada pembuatan tanggul maka harus ada pembebasan lahan di area sekitar tanggul. Untuk itu, Pemkab Gresik diharapkan melakukan pendekatan dan mengkomunikasikan kepada warga yang lahannya kemungkinan dibutuhkan untuk pembangunan tanggul.
“Untuk pembuatan tanggul ini dan pembebasan lahan pembiayaannya berasal dari Kementrian PUPR. Namun kami harap Pemkab Gresik, Mojokerto, Lamongan dan Pemkot Surabaya bisa melakukan koordinasi serta sosialisasi pada warga yang lahannya harus dibebaskan untuk kebutuhan tanggul,” tambah mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.
Khofifah juga meminta kepada masyarakat Jatim terus waspada ancaman banjir. Apalagi, menurut informasi dari BMKG sampai dengan bulan Maret intentsitas hujan di Jawa termasuk di Jatim relatif tinggi.
Pemprov Jatim juga telah mengeluarkan surat edaran siaga 1 sampai dengan bulan Mei. “Saya juga meminta khusus bagi warga yang daerahnya rawan banjir agar meletakkan barang-barang elektroniknya di tempat yang aman,” tegasnya. (Jee)