Surabayatoday.id, Mojokerto – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa pembuatan tanggul bisa menjadi salah satu solusi alternatif jangka panjang untuk mengatasi banjir akibat luapan Kali Lamong. Menurutnya, dengan pembangunan tanggul di hulu Kali Lamong maka daya tampung airnya akan semakin besar. Sehingga, efeknya kebeberapa daerah terdampak seperti di Mojokerto, Gresik ataupun Lamongan bisa dikurangi.
“Ketika intensitas hujan tinggi di Kali Lamong sekitar dua jam, air akan meluap ke beberapa daerah lain. Karenanya, harus ada solusi strategis jangka panjang salah satunya dengan membuat tanggul di Kali Lamong,” ungkap Khofifah, Rabu (8/1).
Hal ini disampaikannya saat meninjau daerah terdampak banjir luapan Kali Lamong di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Gresik. Daerah pertama yang pertama ditinjau Khofifah yaitu Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto. Setelah itu dilanjutkan peninjauan ke Desa Guranganyar, Kecamatan Cerme, Gresik.
Menurut Khofifah, pembuatan tanggul di Kali Lamong akan lebih efektif dibandingkan dengan melakukan pengerukan. Terlebih lagi, sedimentasi di area Kali Lamong relatif cepat.
Sehingga jika hanya dengan pengerukan maka dalam waktu sekitar 5 tahun lagi kemungkinan harus dilakukan pengerukan ulang. “Kalau hanya dengan pengerukan, untuk Kali Lamong kemungkinan sedimentasinya akan relatif cepat kembali sehingga harus dikeruk lagi. Terlebih, area yang harus dikeruk di Kali Lamong juga lumayan panjang,” urai orang nomor satu di Pemprov Jatim ini. (Jee)