Surabayatoday.id, Surabaya – Tanah di salah satu titik di area Depo Lokomotif Sidotopo dilaporkan mengeluarkan asap. Atas hal tersebut, Pemkot Surabaya telah menurunkan tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memantau lokasi.
Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Eddy Chritijanto mengatakan pihaknya belum bisa memastikan asap apa yang muncul itu. Pihaknya juga belum bisa mengambil keputusan untuk menentukan langkah penanganan tanah yang mengeluarkan asap di area Depo Lokomotif Sidotopo tersebut.
“Kita belum bisa mengambil kesimpulan, karena menunggu petugas teknis yang menangani soal itu. Kami sudah menghubungi DLH dan DLH kami minta menghubungi ke Dinas ESDM seperti kemarin semburan minyak (bercampur lumpur) di Tenggilis (Kutisari),” kata Eddy, Sabtu (4/1).
Untuk diketahui, beberapa bulan lalu muncul fenomena semburan minyak bercampur lumpur di perumahan Kutisari Indah Utara. Semburan itu muncul dari teras sebuah rumah. Namun diketahui bahwa di kawasan itu, dulunya puluhan tahun silam lokasi itu adalah tempat pengeboran minyak.
Eddy menambahkan pihaknya menerima informasi dari PT KAI jika area tersebut diduga pernah dijadikan tempat menyimpan batu bara. Batu bara tersebut untuk bahan bakar kereta api.
“Makanya kita belum menyimpulkan apakah itu, bekas penimbunan batu bara yang lama atau seperti apa. Nanti dari ESDM Provinsi dan DLH yang akan menindaklanjuti itu,” lanjut Eddy.
Sementara itu, selain sudah mengerahkan DLH Kota Surabaya untuk mendatangi lokasi, Eddy meminta agar area tersebut bisa lokalisir. “PT KAI saya minta untuk melokalisir dulu, tidak boleh ada orang yang mendekati lokasi itu,” terangnya.
Saat ditanya apakah di area tersebut ada pipa bawah atau tidak, ia memastikan tidak ada. Informasi sementara ya g diperoleh bahwa dulunya pernah menjadi tempat penimbunan batu bara.
“Belum-belum, tidak ada, murni tanah. Cuma orang yang lama di situ menyebutkan batu bara itu kita taruh di sini, tapi apakah batu bara bisa membara sendiri ndak mungkin,” jelas Eddy. (Jee)