Surabayatoday.id, Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengajak organisasi wanita keagamaan Aisyiyah, ikut menyukseskan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari, Malang. KEK diproyeksikan menjadi sentra industri ekonomi kreatif, berbasis teknologi digital information technology (IT), sekaligus pariwisata
Ajakan itu disampaikan Wagub Emil, sapaan akrabnya, saat membuka Musyawarah Pimpinan Wilayah II Aisyiyah Jawa Timur, di Gedung Balai Diklat Keagamaan Kota Surabaya, Jalan Ketintang Madya Surabaya, Sabtu (4/1). Menurut Emil, KEK Singosari merupakan KEK pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memiliki cluster digital IT.
Karena itu, pemerintah membutuhkan peran serta seluruh pihak, tak terkecuali Aisyiyah, agar proyek tersebut berjalan sukss. Sehingga, dapat menumbuhkan startup-startup baru, serta memperkuat sektor UMKM di Jatim.
“KEK Singosari ini, juga diharapkan menjadi tempat yang paling diminati oleh generasi-generasi muda kedepannya, khususnya bagi mereka yang berminat di digital industri kreatif dan pariwisata,” katanya.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim ini optimistis Aisyiyah memiliki peran yang cukup strategis bagi suksesnya KEK Singosari. Diungkapkan, Aisyiyah sedang membangun Aisyiyah Training Center (ATC) yang terletak di Desa Kertosari, Purwosari, Pasuruan.
Diharapkan, ATC tersebut dapat menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap menyambut era industri 4.0. “Waktu itu, saya ikut meletakkan batu pertama ATC. Mari kita bersinergi dengan program-program Pemprov Jatim, khususnya dalam menyukseskan KEK Singosari ini. Tentunya, sinergi ini akan sangat strategis untuk membangun Jawa Timur,” tambahnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai bupati Kabupaten Trenggalek ini menjelaskan, proyek KEK ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat. Salah satunya dari Kemenristek, yang telah membentuk Forum Organisasi Profesi (FOPI) guna mendukung Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) koridor Surabaya-Malang.
“Mereka sudah bertemu dengan beberapa pihak yang memiliki komitmen untuk mengembangkan koridor-koridor strategis di sepanjang Surabaya-Malang. Di antaranya adalah LIPI, perwakilan Kota Wsata Batu, dan Pemprov Jatim, di mana Pemprov memiliki Puspa Agro, serta Candra Wilwatikta,” jelasnya.
Wagub Emil juga menambahkan, bahwa seluruh sumber daya yang ada akan menjadi satu koridor nonstop mulai Surabaya sampai Malang. Dirinya optimistis, bahwa KEK Singosari ini kelak akan menjadi the best place to live, atau tempat yang paling nyaman dan potensial untuk ditinggali di masa depan.
“Karena di sanalah ekonomi berbasis digital tourism dan lingkungan alam yang asri, bisa kita tawarkan kepada generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (Jee)