Surabayatoday.id, Surabaya – Menghadapai intensitas curah hujan yang semakin tinggi disertai dengan angin kencang, terdapat beberapa daerah di Jatim yang rawan bencana banjir dan longsor. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemprov Jatim untuk cepat tanggap dan respon atasi bencana.
“Saya meminta kepada OPD terkait untuk segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi segala hal yang disebabkan akibat bencana dengan menyiagakan tim selama 24 jam penuh. Hal ini penting, mengingat kondisi cuaca yang ekstrim terutama curah hujan tinggi serta angin kencang. Sehingga beberapa daerah di Jatim berpotensi banjir dan rawan longsor,” urai Khofifah, Rabu (1/1).
Ia mengatakan OPD yang sangat berperan langsung dalam hal tanggap bencana yaitu BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Dinas PU. Sedangkan, intansi lain yang juga terkait yakni TNI, Polri, SAR, PMI, Basarnas, serta Kementrian PU yang ada di wilayah Jatim serta segenap relawan kebencanaan .
“Saya minta semua OPD di lingkup Pemprov Jatim maupun instansi terkait tetap siaga. Serta, segera menyiapkan antisipasi jika ada daerah-daerah yang terdeteksi rawan terjadi bencana,” lanjut mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.
Orang nomor satu di Jatim ini juga meminta kepada Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak bersama jajaran terkait dan instansi vertikal lainnya untuk terus berkoordinasi dan menyiapkan penanganan kebencanaan dengan cepat. Menurutnya, kesiapsiagaan dan kecepatan penanganan kebencanaan ini tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat.
“Saya harap pak Wagub bisa memimpin langsung untuk mengantisipasi segala hal yang bisa dilakukan untuk penanganan kebencanaan,” harap Khofifah.
Lebih lanjut dijelaskan, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan beberapa peralatan penanggulangan bencana, mobil tanggap darurat, dapur umum, tim medis, hingga kesiapan anggota tim tagana. Selain itu, Khofifah juga mengimbau agar para bupati dan wali kota di Jatim beserta perangkat daerahnya untuk terus memantau kondisi daerahnya masing-masing. Apalagi, berdasarkan prediksi dari BMKG hujan lebat akan terjadi di hampir seluruh wilayah Jatim hingga tanggal 7 Januari 2020.
“Hal ini penting dilakukan, karena langkah-langkah antisipasi dan penanganan ini membutuhkan koordinasi dan sinergi dari semua pihak,” tutupnya.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang diperoleh dari BPBD Jatim akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Selasa (31/12), telah menyebabkan banjir maupun longsor di sejumlah wilayah di Jatim. Diantaranya banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Jember, tanah longsor dan banjir di Kabupaten Blitar, serta pohon tumbang akibat angin kencang di Tuban. (Jee)