Surabayatoday.id, Medan – Kerjasama hubungan dagang antara Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bakal dipererat. Saat melakukan kunjungan kerja ke Sumut, Sabtu (28/12), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan pertemuan dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajeksha.
Pertemuan itu untuk mematangkan rencana penguatan hubungan dagang antara kedua daerah. Khofifah mengatakan otensi hubungan dagang antara Jatim dengan Sumut saat ini sangat besar.
“Banyak komoditas dari Jatim yang bisa dikirim ke Sumut untuk memasok kebutuhan masyarakat provinsi Sumut yang berpenduduk sekitar 15 juta jiwa,” katanya.
Begitu juga sebaliknya. Ada banyak komoditas dari Sumut yang bisa masuk ke Jatim. Sehingga perlu adanya hubungan dagang yang erat antar kedua provinsi.
Saat ini Sumut masih impor daging dari Australia. Khofifah pun menawarkan kerjasama training untuk petugas inseminasi buatan dan pemeriksa kebuntingan melalui Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari.
“Agar budidaya sapi bisa dikuatkan di Sumut sehingga bisa menuju swasembada daging,” terang Khofifah.
Sebagaimana diketahui keberhasilan Jatim dalam mengembangkan inseminasi buatan sudah teruji skala nasional. Bahkan tahun ini Kementerian Pertanian Republik Indonesia menunjuk Jatim menjadi tutor bagi provinsi lain di Indonesia yang menjadi produsen sapi potong untuk dilatih pengembangan inseminasi yang baik sebagaimana yang dilakukan Jatim melalui Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari yang merupakan BLU UPT Kementerian Pertanian RI di Jatim.
Hubungan kerjasama lain yang dibidik adalah kelapa sawit. “Sumut ini punya lahan sawit sangat besar, di sisi lain Jatim punya dolomit yang cukup besar. Nah ini kan ketemu benang merahnya,” ucap Khofifah.
Menurutnya, dengan pupuk dolomit akan sangat berguna untuk menyuburkan lahan pertanian kelapa sawit. Selain itu jika dilihat dari necara perdagangan antara Sumut dengan Jatim, sejauh ini hubungan dagang antar kedua daerah sebenarnya sudah terjalin produktif. Ke depannya diharapkan lebih besar skalanya.
Di antaranya, untuk komoditas yang dikirim keluar Jatim dan masuk ke Sumut, seperti bawang merah, garam, bola lampu, buah mangga, material, mie soun, semen bulk, pupuk, steel plates, dan juga telur ayam. Sedangkan komoditas yang masuk ke Jatim dan dikirim dari Sumut, seperti batu bara, cetakan, konveksi, hasil laut, hewan, crude palm oil, semen dan lain-lain.
Dari hasil koordinasi yang dilakukan, rencananya di awal tahun 2020 mendatang, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajeksha akan berkunjung ke Jatim menindaklanjuti peluang kerjasama perdagangan kedua provinsi. Selanjutnya juga direncanakan pertemuan teknis tim dagang dari Jatim dan Sumut untuk persiapan misi dagang awal tahun 2020 untuk menindaklanjuti dan memaksimalkan hubungan dagang antara kedua daerah. (Jee)