Surabayatoday.id, Tuban – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi, Sabtu (21/12). Dalam kunjungan di Jatim ini, Jokowi melihat kilang minyak Trans – Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Pukul 14.00 WIB, rombongan Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Gubernur Khofifah tiba di kantor TPPI Tuban. Rombongan mendengarkan penjelasan mengenai kondisi Tuban Petro dan TPPI Tuban oleh Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Dalam laporannya, Nicke menjelaskan, struktur Tuban Petro termasuk TPPI Tuban di dalamnya, kepemilikan saham yang dimiliki negara 98 persen, 2 persennya dimiliki swasta.
“98 persen saham tersebut dimiliki 51 persen PT Pertamina (Persero) dan 47 persen Kementerian Keuangan,” ungkapnya.
Mengenai kapasitas produksi (eksisting), lanjutnya, TPPI Tuban untuk Paraxylene 600 KTPA, Benzene 300 KTPA, Orthoxylene 120 KTPA, Toluene 100 KTPA. Dari kapasitas tersebut menghasilkan penghematan devisa sebesar USD 1,4 miliar.
Rencana pengembangan yang akan dilakukan TPPI antara lain revamping platformer, revamping aromatic, pembangunan LPG unit, dan olefin complex. Diperkirakan tahun 2023 akan selesai dikembangkan.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, TPPI Tuban merupakan salah satu kilang minyak yang terbesar di Indonesia. TPPI mampu menghasilkan produk aromatic seperti paraxylene, orthoxylene, benzene, toluene. Selain itu juga penghasil BBM premium, pertamax, elpiji, solar.
“Ini bisa untuk semuanya. Karena itu saya menyampaikan kepada Menteri BUMN, Dirut Pertamina, Komut Pertamina, tidak lebih dari tiga tahun harus rampung semuanya. Ada pilihan-pilihan yang bisa diputuskan segera,” jelasnya.
Menurutnya, jika hasil produksinya maksimal bisa menghemat devisa hingga USD 4,9 miliar atau sekitar Rp 56 triliun. Produk Petrokimia seperti ini merupakan subtitusi produk impor.
“Ini merupakan substitusi. Karena setiap tahun kita impor, impor, impor padahal kita bisa membuat sendiri. Tapi tidak kita lakukan,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara itu, ikut bersama rombongan dalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. Selain itu juga Staf Khusus Presiden Arif Budimanta, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama. (Jee)